LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH

 

UJI PH TANAH MENGGUNAKAN KERTAS 
LAKMUS DAN PH METER


PENGERTIAN PH TANAH DAN PENTINGNYA 
MENGETAHUI PH TANAH

    pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen. Sedangkan pH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, para petani (manusia) dapat menentukan tanaman apa yang cocok untuk ditanam atau dibudidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda. Mengetahui pH tanah sangat penting dalam berbagai aspek pertanian karena mempengaruhi kesuburan tanah, ketersediaan nutrisi bagi tanaman, dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. 

       Tanah memiliki derajat keasaman (pH) tertentu yang menjadi indikasi atau faktor untuk melihat kualitas tanahya. Dengan mengetahui kadar keasaman ataupun kebasaan di dalam tanah, manusia jadi bisa tahu pada derajat keasaman berapa tanah cocok untuk dijadikan sebagai media tanam yang baik. pH tanah memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian dan gardening. Tanah yang memiliki pH yang tepat mengoptimalkan penyerapan nutrisi oleh tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh sehat dan subur. pH tanah juga mempengaruhi aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah, seperti bakteri dan cacing tanah, yang berperan penting dalam penguraian bahan organik dan siklus nutrisi. pH tanah yang tidak seimbang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan defisiensi nutrisi. PH yang optimal di pertanian 5,5 - 7, jika pH kurang dari 5,5 menunjukan asam sedangkan pH yang lebih dari 7 menunjukan basa, jika pH diantara 5,5 - 7 menunjukan netral. 

        Pengukuran pH tanah memiliki beberapa manfaat penting dalam pertanian, yaitu:

  • Menentukan Jenis Tanaman yang Cocok
  • Mengelola Tanah Sesuai dengan Kebutuhan Tanaman
  • Menghindari Kerugian Akibat Keasaman atau Alkalisitas Tanah yang tidak Sesuai
  • Mengoptimalkan Hasil Panen
  • Mengurangi Tingkat Keasaman atau Kebasaan Tanah
  • Meningkatkan Ketersediaan Nutrisi
  • Mengoptimalkan Aktivitas Mikroorganisme
  • Meningkatkan Struktur Tanah
Berikut adalah tabel kandungan nutrien dalam berbagai kadar pH dalam tanah 

pH Netral Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingkat keasam-basaan ini merupakan pH ideal dengan kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

pH Asam Kadar pH dalam tanah asam biasanya dimiliki oleh tanah gambut yang cenderung mempunyai kandungan hidrogen, aluminium, dan belerang tinggi. Pada kondisi asam, biasanya tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak dapat diserap oleh tumbuhan secara optimal. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah, kita dapat melakukan pemberian dolomit atau kapur pertanian.

pH Basa Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat kapur dan umumnya terdapat di di daerah pesisir pantai. Selain itu, tanah basa juga memiliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium, dan natrium yang lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi tidak baik bagi tanaman. Pengolahan tanah basa agar pH menjadi netral dapat dilakukan dengan pemberian kapur gypsum.

Mengukur pH Tanah

Berikut ini adalah beberapa teknik pengukuran pH tanh yang dapat kita lakukan, antara lain:

pH Meter

Cara paling mudah untuk mengukur kadar pH dalam tanah adalah menggunakan pH meter tanah.
Namun bagi petani tradisional, alat ini bukan menjadi barang wajib dan mungkin masih banyak yang tidak mengenal fungsinya.


Prosedur kerja : Siapkan sampel tanah yang akan diukur pH nya lalu campurkan sampel dengan air, tungu sampai tanah mengendap dan celupkan elektrode ke dalam larutan tanah  yang ingin diukur. Setelah beberapa detik, alat akan menampilkan nilai pH pada layar Pastikan untuk membersihkan elektrode setelah penggunaan agar tetap dalam kondisi baik untuk pengukuran selanjutnya.

Hasil dari pengukuran pH meter 


Kertas Lakmus

Kertas lakmus adalah kertas yang telah diserap dengan zat pewarna alami yang diekstrak dari lumut, yang berfungsi sebagai indikator pH. Kertas ini dapat berubah warna ketika dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa, sehingga memberikan informasi tentang sifat kimia larutan tersebut.

Prosedur Kerja : 

  • Masukkan sampel pada wadah dan campur dengan air, lalu biarkan beberapa menit hingga tanahnya terpisah atau mengendap.
  • Celupkan kertas lakmus pada cairan selama 30 detik.
  • Amati dan identifikasi warna yang tertera pada kertas lakmus.

Menyelupkan kertas lakmus ke dalam sampel yang 
sudah dilarutkan dengan air


Mengidentifikasi warna kertas lakmus


Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang sudah di laksanakan pengambilan sampel tanah berlokasi di depan laboratorium kultur jaringan. Hasil pengukuran pH tanah menggunakan kertas lakmus dan pH meter menunjukan selisih angka. Pengukuran menggunakan kertas lakmus menghasilkan pH 6 sedangkan pengukuran menggunakan pH meter menghasilkan pH 6,5.  Jadi tanah yang berada di depan laboratorium kultur jaringan adalah netral.

Rentang Pengukuran

  • Kertas Lakmus: Umumnya berubah warna dalam rentang pH 4.5–8.3
  • pH Meter: Dapat mengukur nilai pH dalam rentang yang lebih luas, biasanya 0-14
Dengan demikian, kertas lakmus digunakan untuk indikasi cepat dan sederhana tentang sifat asam atau basa suatu larutan, sedangkan pH meter digunakan untuk pengukuran yang lebih akurat dan spesifik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini